Karna
hidup itu harus terus naik kelas, makanya Allah selalu ngasih ‘ujian’. Allah
pengen lihat apakah kamu mampu ngelewatinnya atau tidak. Apakah kamu bisa naik
kelas atau tidak. Dan setiap lini hidupku, Allah seperti menyayangiku. Ia
membuatku belajar untuk terus naik kelas. Aku selalu percaya, apa yang
kurasakan dan kulakukan saat ini, Allah akan ganti dengan sesuatu yang lebih
baik.
Ayahku
lagi-lagi masuk rumah sakit. Gula darahnya rendah, 27. Kalau biasanya gula
darahnya tinggi, saat ini rendah banget sampai-sampai lemas dan kehilangan
kesadaran. Kehilangan kesadaran disini bukan pingsan, tapi meracau dan
melakukan hal diluar alam bawah sadarnya. Aku sebagai anak tertua dirumah yang
harus cepat andil. Dan pengalaman ini mengajarkan bagaimana merawat orang
sakit, mulai dari membersihkan BAK-nya sampai BAB-nya.
Berat?
Iya! Dikeadaan kaya gini, jadi terpikir pengen punya seorang ‘lelaki’. Suatu
hari nanti In Syaa Allah. Ya, nanti diwaktu dan masa yang tepat. Sekarang
belajar aja dulu untuk terus naik kelas. Bismillah! Laa tahzan. Innallaha
ma’ana.
Salam,
Muthi Haura
Selasa,
20 Februari 2018. At Aulia Hospital
Tidak ada komentar:
Posting Komentar