Rabu, 21 Februari 2018

Ceroboh

Aku orangnya ceroboh, tapi masih dalam tahap wajar dan bisa dikontrol. Parahnya akhir-akhir ini, tahap kecerobohanku meningkat berates-ratus persen. Oke ini lebai, tapi begitulah adanya. Semingguan terakhir ini, aku menghilangka dua kartu penting.

Kartu pengambilan KTP adik aku dan kartu ATM ayah aku. Parah! Rasanya nyesek. Rasanya pengen nangis. Pengen teriak. Pengen marah, tapi nggak tau marahnya kesiapa. Ya Allah, kenapa aku ceroboh parah kaya gini? Mungkin karna aku terlalu menggampangkan sesuatu kali ya?





Baca juga: Aku diusia 20-an

Mulai hari ini aku bertekad untuk lebih terstruktur dan lebih rapi memanage waktu agar tingkat kecerobohan ini berkurang. Nggak mau lagi kaya gini Ya Allah. Insyaf! Aku akan berusaha setelah memakai sesuatu untuk meletakkannya kembali pada tempatnya.

Aku akan mengembalikan barang orang lain secepatnya sebelum aku lupa meletakkannya dimana. Ya Allah, kuatkan aku memberantas sifat ceroboh ini. Kamu pasti bisa, Mut! Fighting!

Oke mungkin sekian dulu. Salam sayang, @muthihaura_blog
Jum’at, 16 Februari 2018. 21.36 WIB. 

4 komentar:

  1. Hehehe...iya seringkali kecerobohan itu terjadi karena kita menggampangin sesuatu. Biar ga nggampangin, anggep aja setiap kesalahan harganya 100rb. Coba hukum diri sendiri infaq 100rb setiap melakukan kesalahan.

    Mungkin ke depan bisa lebih hati2, karena ternyata salah itu bayar.

    BalasHapus
  2. Saya kadang suka ceroboh juga. Tapi, udah mulai berkurang heuheh

    BalasHapus
  3. Semoga tekadnya dimudahkan Mbak.

    BalasHapus
  4. Ih biasa dek. Nanti kalau sudah berumah tangga, insting dan fokusnya kian menajam lho seperti IRT umumnya. Hehehe

    BalasHapus