Nai
mengibaskan-ngibaskan topi seragam putih abu-abunya. Baru saja dirinya dan
teman-temannya mengikuti upacara bendera yang biasa dilakukan di hari Senin.
Nai mendengus kesal. Tenggorokan gadis berusia 16 tahun itu terasa kering,
matanya berkunang-kunang.
Uuh!
Coba hari ini ibu ngizinin aku nggak sekolah, pasti bisa main laying-layang! Gadis
tomboy bernama lengkap Naisila itu berujar di dalam hati. Bayangan
laying-layang besar yang baru dibikinnya kemaren sore terlintas dibenak Nai.
Beberapa kali ujung mata gadis berparas
manis dengan lesung pipit dipipi kirinya itu melirik jam tangan dipergelangan
tangan kirinya. Ia benar-benar ingin bolos. Nai menguap, lalu kemudian
menjatuhkan kepalanya ke atas meja.
“Kenapa lo, Nai? Lesu amat!” Sebuah
suara mau tak mau membuat Nai mendongak, lalu kemudian menatap malas kearah
sumber suara. “Biasalah!” ucap Nai santai.
“Taruhan yuk?” Pemilik suara bariton itu
seolah tak peduli dengan jawaban Nai. “Apaan sih lo, Kev? Ganggu tau! Pergi
deh!”
Kevin tertawa. “Gue Cuma mau taruhan
laying-layang sama lo. Kalau gue menang, lo harus jadi pacar gue!”
*****
#onedayonepost
#odopbatch5 #tantangan2
Tidak ada komentar:
Posting Komentar