Selasa, 06 Februari 2018

Nai

Nai mengibaskan-ngibaskan topi seragam putih abu-abunya. Baru saja dirinya dan teman-temannya mengikuti upacara bendera yang biasa dilakukan di hari Senin. Nai mendengus kesal. Tenggorokan gadis berusia 16 tahun itu terasa kering, matanya berkunang-kunang.

        Uuh! Coba hari ini ibu ngizinin aku nggak sekolah, pasti bisa main laying-layang! Gadis tomboy bernama lengkap Naisila itu berujar di dalam hati. Bayangan laying-layang besar yang baru dibikinnya kemaren sore terlintas dibenak Nai.



        Beberapa kali ujung mata gadis berparas manis dengan lesung pipit dipipi kirinya itu melirik jam tangan dipergelangan tangan kirinya. Ia benar-benar ingin bolos. Nai menguap, lalu kemudian menjatuhkan kepalanya ke atas meja.

        “Kenapa lo, Nai? Lesu amat!” Sebuah suara mau tak mau membuat Nai mendongak, lalu kemudian menatap malas kearah sumber suara. “Biasalah!” ucap Nai santai.

        “Taruhan yuk?” Pemilik suara bariton itu seolah tak peduli dengan jawaban Nai. “Apaan sih lo, Kev? Ganggu tau! Pergi deh!”

        Kevin tertawa. “Gue Cuma mau taruhan laying-layang sama lo. Kalau gue menang, lo harus jadi pacar gue!”
*****


#onedayonepost #odopbatch5 #tantangan2 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar