Kayanya bagi seorang perempuan kepiwain
daam memasak itu wajib dimiliki, iya nggak sih?
Nggak bagi semua perempuan memang, tapi kebanyakan gitu. Sejak kecil di dalam
keluarga aku sendiri, kami udah dikenalin hal-hal berbau kerjaan rumah tangga.
Tapi
ya namanya anak kecil, dulu aku itu malas banget. Dari pada ngerjain kerjaan
rumah, apalagi memasak, lebih baik aku tidur. Lebih baik aku nonton televisi.
Pokoknya jangan harap aku bakal rajin ngelakuin kerjaan rumah, termasuk
memasak! Iya, aku mah anaknya pemalas banget dulu.
Baca juga: Karena kita perempuan
Tapi
semenjak almarhumah umi meninggal, kayanya hampir semua kerjaan rumah itu jatuh
ke aku sebagai anak pertama. Waktu itu pas masih ada nenek, nenek juga
ngebantuin. Trus pas nenek meninggal, semuanya total aku yang ngerjain. Mau
nggak mau ya harus dikerjain. Kalau aku nggak ngerjain, rumah makin berantakan.
Mulai
dari memasak, nyuci piring, nyapu, nyetrika baju, pokoknya semuanyalah aku
kerjain. Belum lagi ditambah tugas kuliah yang numpuknya nauzubillah, trus juga
tugas-tugas organisasi. Rasanya strees. Tapi makin kesini, aku makin sadar kalau
semua hal yang aku lakuin itu dampaknya untuk diri aku sendiri.
Aku
makin sadar kalau semua itu berguna untuk masa depan aku kelak. Memang sih
sekarang masih belum sempurna, karna aku masih dalam proses belajar. Lewat
semua proses mengerjakan pekerjaan rumah tangga itu, aku belajar banyak hal.
Aku belajar cara memanage waktu antara kuliah, organisasi, dan ngurus rumah.
Rasa-rasanya semua itu berjalan dengan baik.
Trimakasih
Allah untuk jalan hidup yang Engkau gariskan. Allah ngasih apa yang kamu butuhkan,
bukan apa yang akmu inginkan. Salam, @muthihaura_blog
Jum’at,
9 Februari 2018. 10.38 WIB.
#odopbatch5
#onedayonepost
Tidak ada komentar:
Posting Komentar